Tampilkan postingan dengan label Konsep. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Konsep. Tampilkan semua postingan

Minggu, 01 Oktober 2023

TANGAN-TANGAN KOKOH DAN KUAT

Berbicara tentang kebutuhan, mungkin setiap orang punya masalah masing-masing, demi berlangsungnya hidup berbagai ragam pekerjaan yang orang dilakukan, ada yang menjadi buruh, ada juga petani, jualan makanan, pengrajin dan lain sebagainya. Kadang merasa sedikit takut kalau berbicara beban hidup yang tak henti-hentinya datang terus silih berganti. Inilah realita fakta kehidupan yang pasti terlewati.

Seiring dengan zaman yang terasa singkat hari ke hari minggu ke minggu, bulan ke bulan hingga tahun ke tahun, rasanya cepat sekali waktu yang dilewati namun dengan demikian, namanya hidup tetap saja harus dijalani, dinikmati dan disyukuri walau seberat apapun gelombang yang akan di laluinya kedepan.




Seperti halnya Pak Maman warga kampung Panembong Desa Cibatuireng Kecamatan Karangnunggal meski sudah lanjut usia beliau tetap gigih dan semangat dalam mempertahankan kelangsungan hidup. Beliau bekerja memecah batu setiap hari, kadang cuaca hujan bahkan panas sekalipun beliau tetap mengayunkan palu dengan harapan ada orang yang membutuhkan batu untuk membuat rumah atau atau untuk yang lainnya seperti pembuatan jalan menggunakan batu.

Kiara Koneng Desa Cibatuireng Kecamatan Karangnunggal adalah tempat dimana Pak Maman mengadu nasib setiap harinya kadang tiga hari mendapat 1 kubik rata-rata batu berkat Tangan yang kokoh dan kuat, pecahan batu dikumpulkan satu persatu. Selain Pak Maman disebelahnya ada lagi yang sama profesinya memecah batu namnya H. kodirin yang berlamat di Kampung Cisanta Kedusunan Cikelir Desa Cibatuireng beliau juga sama mengadu nasib dengan cara memecah batu. Di sebelahnya lagi ada Pak Edin yang berlamat di Kampung Ciburial Desa Cibatuireng sama juga demi mencukupi kebutuhan sehari-hari beliau mengadu nasib bekerja memecah batu dengan harapan yang sama seperti Pak Maman, H.Kodirin. ketika saya tanya berapa harga batu yang di jualnya per kubik? dan kemana dijualnya? Mereka menjual kemana saja yang orang-orang butuhkan dengan harga Rp. 80.000 (Delapan Puluh Ribu Rupiah) per kubik di lokasi. mereka bekerja dari pagi sampai sore di bawah teriknya matahari pada saat ini.



Perjuangan hidup bagi para penambang batu secara manual sering kali mencerminkan kondisi sosial-ekonomi yang sulit. Beberapa ahli telah membahas konsep perjuangan hidup ini dengan mempertimbangkan aspek-aspek berikut:

Aspek Kesehatan dan Keselamatan:
Menurut para ahli kesehatan masyarakat, penambang batu manual sering menghadapi risiko kesehatan dan keselamatan yang tinggi. Terpapar debu batu, kondisi kerja yang berat, dan kurangnya fasilitas kesehatan dapat mengakibatkan masalah kesehatan kronis dan cedera.

Kondisi Ekonomi yang Rentan:
Para ekonom dan antropolog sosial menyoroti bahwa banyak penambang batu hidup dalam kondisi ekonomi yang rentan. Harga batu yang fluktuatif, rendahnya upah, dan kurangnya keamanan pekerjaan menjadikan mereka rentan terhadap kemiskinan dan ketidakpastian ekonomi.

Keterbatasan Akses Pendidikan:
Para ahli pendidikan menekankan bahwa banyak penambang batu manual memiliki akses terbatas terhadap pendidikan. Kondisi ekonomi dan keterbatasan infrastruktur pendidikan sering membuat anak-anak penambang sulit untuk mengakses pendidikan yang berkualitas.

Ketergantungan pada Sumber Daya Alam:
Ketergantungan pada penambangan batu sebagai sumber mata pencaharian dapat menjadi suatu tantangan. Menurut ahli pembangunan berkelanjutan, keberlanjutan sumber daya alam dan diversifikasi ekonomi perlu dipertimbangkan untuk mengurangi ketergantungan yang berlebihan.

Kondisi Perumahan dan Lingkungan:
Ahli geografi dan lingkungan mencatat bahwa seringkali para penambang batu manual tinggal dalam kondisi perumahan yang sederhana dan berada di lingkungan yang mungkin tidak sehat. Ini dapat memengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Peran Perempuan dalam Penambangan:
Ahli gender menyoroti peran perempuan dalam penambangan batu secara manual. Terkadang, perempuan terlibat dalam pekerjaan ini dalam kapasitas yang berbeda, seperti pemisahan batu dan aktivitas pendukung lainnya, dan mereka dapat menghadapi tantangan khusus.

Pentingnya Partisipasi dan Pemberdayaan:
Konsep pemberdayaan dan partisipasi muncul sebagai solusi yang diusulkan oleh para ahli. Mereka menyoroti perlunya melibatkan komunitas penambang dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka dan memberikan akses lebih besar terhadap sumber daya dan peluang.

Implementasi Prinsip Hak Asasi Manusia:
Para ahli hak asasi manusia menekankan perlunya menghormati dan melindungi hak-hak penambang batu manual. Ini termasuk hak untuk bekerja dalam kondisi yang aman dan sehat, hak pendidikan, dan hak untuk mendapatkan upah yang adil.

Konsep perjuangan hidup para penambang batu secara manual mencerminkan kompleksitas tantangan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang mereka hadapi. Pendekatan holistik yang memperhitungkan aspek-aspek ini dapat membantu merumuskan solusi yang lebih berkelanjutan dan mendorong perubahan positif dalam kehidupan mereka.

Dizaman serba canggih dan teknologi yang canggih mereka bekerja dengan cara manual tanpa menggunakan mesin berat seperti Eskapator karena tidak punya uang untuk membeli alat tersebut. dan yang membuat saya kagum dan menjadi contoh untuk bertahan hidup mereka bekerja sudah puluhan tahun. disinilah saya berfikir jika ada orang yang berbicara tak ada pekerjaan khusunya anak muda, coba tengoklah dan bercerminlah kepada orang tua ini yang masih gigih,

Di Indonesia, terdapat beberapa daerah yang dikenal sebagai produsen tambang batu secara manual. Aktivitas penambangan batu ini sering dilakukan oleh masyarakat lokal dengan metode tradisional. Beberapa daerah tersebut antara lain:

Cianjur, Jawa Barat:

Cianjur merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang terkenal dengan penambangan batu secara manual. Kegiatan penambangan umumnya dilakukan di wilayah perbukitan, seperti di daerah Gunung Padalarang.

Majalengka, Jawa Barat:

Daerah Majalengka juga dikenal memiliki banyak lokasi penambangan batu. Aktivitas penambangan batu kapur secara manual sering ditemui di wilayah ini.

Gunung Kidul, Yogyakarta:

Gunung Kidul di Yogyakarta terkenal dengan batuan karstnya dan seringkali dijadikan lokasi penambangan batu secara manual, terutama batu kapur.

Sleman, Yogyakarta:

Beberapa daerah di Sleman, Yogyakarta, juga terlibat dalam penambangan batu, terutama di daerah yang memiliki formasi geologi yang mengandung berbagai jenis batu.

Lumajang, Jawa Timur:

Lumajang dikenal sebagai daerah penghasil batu andesit secara manual. Beberapa lokasi di kawasan perbukitan Lumajang menjadi tempat penambangan batu ini.

Bantul, Yogyakarta:

Seperti daerah-daerah lain di Yogyakarta, Bantul juga memiliki lokasi penambangan batu. Aktivitas ini umumnya melibatkan masyarakat setempat.

Bangka Belitung:

Pulau Bangka Belitung terkenal sebagai produsen bijih timah, namun penambangan batu alam juga dilakukan secara manual di beberapa wilayah, seperti penambangan granit di daerah Bangka.

Karimun, Kepulauan Riau:

Karimun, Kepulauan Riau, dikenal dengan aktivitas penambangan batu andesit secara manual yang digunakan dalam industri konstruksi.

Perlu dicatat bahwa kegiatan penambangan batu secara manual ini seringkali dilakukan tanpa peralatan modern dan memanfaatkan teknik tradisional. Meskipun memberikan mata pencaharian bagi masyarakat setempat, namun juga dapat menimbulkan dampak lingkungan dan sosial yang perlu diperhatikan. Upaya pengelolaan yang berkelanjutan perlu diterapkan untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan penambangan tersebut.

Cermin bagi kita adalah Manfaatkanlah waktu sebaik mungkin dan galilah potensi-potensi supaya bisa bertahan hidup dalam menafkahi keluarga.

Semoga bermanfaat bagi yang membaca, semoga berarti bagi yang mengerti